Pada tanggal ini, sekitar lebih dari 200-an warga setempat akan meluangkan waktu ke TPS dan memberikan hak suaranya dalam upaya memilih pemimpin (geuchik/kepala desa) baru, untuk tahun kerja 2024 - 2030.
Terkait sejauhmana persiapan pemilihan geuchik Ule Cot Seupeng yang memiliki 2 calon, dan adanya issue 'pembusukan' atau 'black campaign' terhadap salah satu calon kepala desa yang dilancarkan timses calon kepala desa lainya, penulis Myhelb Membaca Zaman, Iskandar Jeumpa, menjumpai dan mewawancarai Ketua Panitia Pemilihan Kepala Desa yang selanjutnya disebut P2KD, A. Halim SH CPM disalah satu kantor pemerintahan di Kota Sigli.
Wawancara kali ini membahas perihal 'black campaign' dalam kegiatan pemilihan geuchik di Desa Ulee Cot yang disampaikan A. Halim SH CPM, selaku Ketua P2KD Ulee Cot 2023.
IJ:
Salam bang, selamat pagi. Bagaimana perkembangan dan persiapan pemilihan geuchik di gampong, bang ?
AH:
Wa'alaikum salam, pagi juga. Sudah sarapankah saudara? Bila belum silahka pesan saja.
Alhamdulillah persiapan pemilihan geuchik hingga detik ini semua berjalan sesuai rencana. Prosesnya memang panjang, tapi semuanya berjalan dinamis, dalam arti semua proses itu juga mengikuti alur kerja dari level kecamatan. Namun, dalam hal jadwal pemilihan, kita memacu segala persiapannya lebih cepat dan tepat. Lebih cepat lebih bagus, supaya tidak berlarut-larut. Sejujurnya, pemilihan geuchik di gampong ini sudah masuk jadwal 'terlambat' dari yang telah ditetapkan. Namun kali ini, saat saya dipilih selaku ketua P2KD, saya memacu jadwal ini lebih cepat agar gampong Ulee Cot cepat pula mendapat pemimpin baru disaat pemimpin sebelumnya habis masa jabatan. Intinya, jangan sampai Ulee Cot dapat pemimpin 'Pj', itu satu preseden tidak baik bagi warga gampong. Makanya saya percepat segala proses ini dengan berkonsultasi langsung dengan pihak kecamatan.
IJ:
Secara umum dari awal gimana ceritanya, bang ?
AH:
Dari awal setelah saya ditunjuk sebaga ketua P2KD oleh tokoh masyarakat, saya langsung menggelar rapat dengan tim. Dalam proses awal-awal kerja ini kita selalu berkonsultasi dengan Tuha Peut Gampong. Ketua dan Wakil Ketua Tuha peut Gampong sangat proaktif mengawal kerja-kerja kami selaku tim P2KD. Kita akrab dengan petinggi tuha peut murni sebagai mitra kerja. Tidak ada tekanan atau lobi-lobi khusus, semua murni karena tuha peut selaku atasan kami. Jadi koordinasi itu hal wajar dalam kaitan penyelenggaraaan pemilihan geuchik. Tak ada yang berlebihan.
Satu sisi, kita apresiasi tinggi kepada Bapak Haji Usman selaku wakil tuha peut dan Bapak M Jusuf Ahmad selaku ketua tuha peut gampong Ulee Cot yang aktif memperlancar segala urusan Tim P2KD. Selayaknya, mereka telah menjalankan fungsinya sebagai 'legislator' gampong dalam mengawal proses pemilihan ini. Hingga tanggal 8 oktober minggu ini, itu sudah masuk jadwal pemilihan umum. Alhamdulillah segalanya lancar tanpa kendala yang berarti.
IJ:
Apa yang dimaksud black campaign?
AH:
Istilah tersebut digunakan di Indonesia untuk menyebut kegiatan-kegiatan yang dikenal sebagai negative campaign dalam rangka menjatuhkan lawan politik. Itu tidak dibenarkan dalam upaya kita menghadirkan demokrasi yang sehat. Prinsipnya, demokrasi yang sehat akan melahirkan pemimpin yang sehat pula, terlepas apakah ia memiliki kekurangan, kekurangan itu bisa diminimalisir dengan advis prositif, bukan sebaliknya kekurangan itu dijadikan bahan kampanye hitam hingga menjurus ke fitnah yang merugikan para calon.
IJ:
Dalam masa kampanye timses kedua calon hingga hari H pemilihan, ada informasi yang beredar yang dibawa oleh salah seorang timses calon geuchik, ia melaporkan keberatan kalau andalannya di gosipkan (bahkan cenderung di fitnah) oleh timses calon geuchik lainya sebagai 'calon yang tidak layak dipilih'. Menurut bang Halim selaku Ketua P2KD ini bagaimana?
AH:
Dalam ranah demokrasi pemilihan pemimpin tingkat gampong, 'black campaign' yang menjurus fitnah dan apabila fitnah itu diseriusi oleh pihak yang merasa dirugikan, lalu ia melaporkan kerugian moril itu sebagai sebuah delik hukum, itu bisa panjang urusannya karena bisa diproses oleh aparat penegak hukum. Itu masuk delik pidana dan penyebar kampanye hitam atau black campaign yang menjurus membuat, membangun, mengembangkan dan menyebarkan fitnah hingga fitnah itu menjatuhkan harkat dan martabat seseorang hingga ia dirugikan, maka hal itu bisa diperkarakan secara hukum.
Jadi hati-hati. Kita himbau kepada para timses calon geuchik agar berdemokrasilah yang wajar, pantas dan beretika. Tunjukkan bahwa kita warga yang punya nilai-nilai agama, punya moral dan etika sebagai pemberi contoh bagi warga melek demokrasi. Bahwa menghembuskan kampanye hitam menjurus fitnah kepada salah satu calon geuchik agar ia tidak dipilih adalah sebuah perbuatan tercela baik dari sisi agama maupun hukum negara.
Sebagai Ketua P2KD, saya tidak memberikan ruang bagi timses kedua calon untuk saling jegal secara tidak sportif. Saya tegaskan, apabila ada calon geuchik yang melaporkan secara serius mengenai apa yang ia alami terkait fitnah yang dilancarkan tim calon lainya, maka saya tidak segan-segan menindaklanjuti laporan itu hingga ke level penegak hukum. Saya tidak main-main. Tujuan saya diangkat sebagai Ketua P2KD adalah untuk memberikan ruang berdemokrasi yang santun, sehat dan beretika kepada calon-calon pemimpin di gampong ini. Karena itu saya tak akan membiarkan apabila ada calon yang dirugikan, saya akan memfasilitasi laporannya hingga ia merasa tidak dirugikan lagi.
Berdemokrasilah secara santun. Jangan melakukan pembusukan. Kita sedang mencari pemimpin yang bisa membuat gampong ini berubah baik dari segi mental maupun spiritual. Jangan putar lagi lagu lama. Kalau tak senang kepada salah satu calon, lebih baik diam saja, cukup dalam hati hingga masa pemilihan ditentukan. Nggak usah melancarkan agitasi atau provokasi kepada warga lain agar ia tak dipilih hanya karena ia tak suka ke salah satu calon, itu prilaku paling jahanam bila terjadi. Ini saya bicara keras, yang tidak senang mau komplain, silahkan jumpai saya langsung ! | IJ | myhelb Membaca zaman
