Pernah Rasulullah SAW menegur sahabatnya Muadz bin Jabal saat ia menjadi
imam shalat. Rasul menegur Muadz karena ia membaca sebuah ayat yang
lumayan panjang durasinya, sehingga seorang Baduy Arab yang saat itu
menjadi makmumnya melayangkan protes karena ia terburu-buru ingin
bekerja mencari nafkah.
Kagetnya, Rasulullah SAW bukan menegur si Baduy yang tidak kusyuk shalat, sebaliknya malah menegur Muadz bin Jalal selaku imam:
“Apakah
engkau ingin membuat orang lari dari agama, wahai Mu’adz? Jika engkau
mengimami orang-orang, bacalah surat Asy-Syams, Adh-Dhuha, Al-A’laa,
Al-‘Alaq, atau Al-Lail.” (HR. Muslim).
Surat yang disebut Rasul
dalam hadistnya itu jelas sekali merupakan ayat-ayat pendek yang
dianjurkan dibaca oleh setiap imam dalam shalat berjamaah. Mengapa harus
begitu?
Jawabannya, kembali lagi ke hadist Rasulullah SAW ini :
“Jika salah seorang diantara kamu shalat bersama orang-orang atau mengimami shalat, hendaklah ia meringankan bacaan, karena
di antara mereka itu ada yang lemah, orang yang sakit dan
orang yang sudah tua. Tetapi jika ia shalat sendirian, hendaklah ia
memanjangkan bacaan menurut kehendaknya” (HR: Muslim).
Betapa
Islam sangat bijak dalam mengurus berbagai hal, bahkan termasuk
tata-krama atau etika shalat berjamaah. Baik sebagai imam maupun makmum,
keduanya pun ada 'regulasi' khusus yang diajarkan Rasulullah SAW
melalui hadistnya dan Firman Allah melalui Al Qur;an. Ajaran Islam
sungguh komplit, detil dan bijaksana.
Bila kita baca lagi lebih
dalam, imam bukan sekedar pemimpin shalat berjamaah, namun lebih
universal lagi, imam dapat diartikan juga seorang pemimpin, baik
pemimpin palingkecil dalam keluarga maupun dalam tata negara. Mulai dari
kepala desa, camat, bupati/walikota sampai presiden adalah pemimpin.
Bahkan sekalipun pemimpin dalam sebuah perusahaan, perkantoran atau
organisasi.
Islam mengingatkan juga kepada pemimpin agar jangan
seenaknya kalau lagi berkuasa. Masih ada rakyat jelata disana yang perlu
diperhatikan, masih ada rakyat miskin, sakit berkalang derita yang
perlu dijenguk dan dibantu. Inilah hakikat dari teguran Rasulullah SAW
diatas kepada Muadz.
Membaca ayat panjang tidak masalah, namun
membaca ayat pendek lebih bijak lagi tak berdosa. Karenaada banyak makna
didalamnya. Indahnya Islam. | Halim El Bambi | myhelb.blogspot.com
Kisah Orang Badui Arab Lari dari Shalat Jamaah Karena Imamnya Kelamaan
By -
April 27, 2021
0
Tags: