Kisah Orang Badui Arab Lari dari Shalat Jamaah Karena Imamnya Kelamaan

Halim El Bambi
By -
0



Pernah Rasulullah SAW menegur sahabatnya Muadz bin Jabal saat ia menjadi imam shalat. Rasul menegur Muadz karena ia membaca sebuah ayat yang lumayan panjang durasinya, sehingga seorang Baduy Arab yang saat itu menjadi makmumnya melayangkan protes karena ia terburu-buru ingin bekerja mencari nafkah.

Kagetnya, Rasulullah SAW bukan menegur si Baduy yang tidak kusyuk shalat, sebaliknya malah menegur Muadz bin Jalal selaku imam:

“Apakah engkau ingin membuat orang lari dari agama, wahai Mu’adz? Jika engkau mengimami orang-orang, bacalah surat Asy-Syams, Adh-Dhuha, Al-A’laa, Al-‘Alaq, atau Al-Lail.” (HR. Muslim).

Surat yang disebut Rasul dalam hadistnya itu jelas sekali merupakan ayat-ayat pendek yang dianjurkan dibaca oleh setiap imam dalam shalat berjamaah. Mengapa harus begitu?

Jawabannya, kembali lagi ke hadist Rasulullah SAW ini :

“Jika salah seorang diantara kamu shalat bersama orang-orang atau mengimami shalat, hendaklah ia meringankan bacaan, karena
di antara mereka itu ada yang lemah, orang yang sakit dan
orang yang sudah tua. Tetapi jika ia shalat sendirian, hendaklah ia
memanjangkan bacaan menurut kehendaknya” (HR: Muslim).

Betapa Islam sangat bijak dalam mengurus berbagai hal, bahkan termasuk tata-krama atau etika shalat berjamaah. Baik sebagai imam maupun makmum, keduanya pun ada 'regulasi' khusus yang diajarkan Rasulullah SAW melalui hadistnya dan Firman Allah melalui Al Qur;an. Ajaran Islam sungguh komplit, detil dan bijaksana.

Bila kita baca lagi lebih dalam, imam bukan sekedar pemimpin shalat berjamaah, namun lebih universal lagi, imam dapat diartikan juga seorang pemimpin, baik pemimpin palingkecil dalam keluarga maupun dalam tata negara. Mulai dari kepala desa, camat, bupati/walikota sampai presiden adalah pemimpin. Bahkan sekalipun pemimpin dalam sebuah perusahaan, perkantoran atau organisasi.

Islam mengingatkan juga kepada pemimpin agar jangan seenaknya kalau lagi berkuasa. Masih ada rakyat jelata disana yang perlu diperhatikan, masih ada rakyat miskin, sakit berkalang derita yang perlu dijenguk dan dibantu. Inilah hakikat dari teguran Rasulullah SAW diatas kepada Muadz.  

Membaca ayat panjang tidak masalah, namun membaca ayat pendek lebih bijak lagi tak berdosa. Karenaada banyak makna didalamnya. Indahnya Islam. | Halim El Bambi | myhelb.blogspot.com

































Tags:

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)