Muhammad Thaifuri, Kepala MAN 1 Pidie yang Totalitas Berpikir untuk Kemajuan Pendidikan Pidie

Halim El Bambi
By -
0



MYHELB MEMBACA ZAMAN | Sejak menjabat Kepala MAN 1 Pidie yang berjuluk 'Madrasah Inovasi', Muhammad Thaifuri S.Pd., M.Pd, pria asal Teupin Gajah terus melakukan gebrakan populis membangun dan melakukan pembenahan madrasah yang bermarkas di Kota Pelajar Tijue.

Muhammad Thaifuri mulai aktif sebagai guru sejak berbakti di MIN Reubee, Delima pada tahun 2005 sd 2013. Selanjutnya pada tahun 2014 sd 2018, Thaifuri sempat aktif di  MAN 1 Pidie, masih sebagai guru. Pada tahun 2019 sd 2021, ia di 'BKO' ke MAN Padang Tiji untuk mengisi guru yang kosong disana. Disini, skill dan pemikiran Thaifuri ia kerahkan sepenuhnya memajukan MAN Padang Tiji hingga pada tahun 2022 ia dipromosi menjadi Kepala MAN Padang Tiji sampai tahun 2023.

Karena Prestasi gemilang yang ditoreh di MAN Padang Tiji itu pula, nama Muhammad Thaifuri semakin kencang terdengar ditelinga stake holder pendidikan Kabupaten Pidie. Hingga pada 15 Desember 2023, Thaifuri mendapat kabar menggembirakan dari Kamenag Pidie bahwa dirinya mendapat promosi menjadi Kepala MAN 1 Pidie. 

Mendapat promosi sebagai Kepala MAN bergengsi di Pidie itu, tak ayal membuat jiwanya terus terpacu. Ia menyiapkan banyak sekali program-program populis yang akan diterapkan di lingkungan kampus MAN kebanggaan warga Pidie.

Untuk mengetahui sepak terjang pria ramah yang dikenal sebagai Kepala Madrasah Aliyah termuda di Pidie dan mungkin di Aceh, Abdeel Firas Al Izzet dari MAN 1 Pidie Online menjumpai Muhammad Thaifuri untuk mewawancarainya. Berikut laporannya.

(AF) Selamat siang Bapak, apa yang menjadi program dan target andalan Bapak selama menjabat kepala MAN 1 Pidie sekarang ini ?

(MT) Siang juga Abdeel. Ada 3 point Abdeel, yang kita lakukan saat ini adalah yang pertama pengembangan kurikulum dan pembelajaran. Fokusnya pada standar mutu yang lebih tinggi dari standar nasional pendidikan yang berbasis keunggulan lokal. Kemudian yang kedua adalah melakukan pengelolaan data berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Fokusnya memastikan pendidik dan tenaga kependidikan yang kompeten mendukung sistem ini. Yang ketiga adalah memfasilitasi pembelajaran yang memadai, termasuk fokus meningkatkan fasilitas kesehatan, keamanan, dan pembangunan gedung baru di MAN 1 Pidie untuk mendukung proses belajar mengajar dengan nyaman.

(AF) Menurut Bapak, apa sih tantangan dunia pendidikan di masa depan, khususnya di MAN 1 Pidie?

(MT) Yang pertama adalah dikarenakan perkembangan teknologi di dunia ini yang begitu cepat, maka sekolah harus memastikan bahwa siswa belajar harus memiliki akses yang sama terhadap teknologi dan internet. Kita tidak boleh tertinggal dalam pembelajaran berbasis teknologi karena ini sangat penting, baik sekarang maupun masa akan datang, teknologi selalu menjadi unsuer terdepan untuk kemajuan.

Tantangan yang kedua, adalah mengenai perubahan sosial. Sekolah harus dapat menyesuaikan diri dengan perubahan sosial dan tuntutan akan kualitas pendidikan yang lebih tinggi adalah keharusan. Lalu yang ketiga, adalah mengenai literasi Digital. Ini tentang keahlian dan keterampilan berpikir kritis (critism thingking) dan kemampuan beradaptasi menjadi semakin penting dalam dunia yang terus berubah.

Makanya, untuk menghadapi tantangan-tantangan ini, pendidikan di MAN 1 Pidie mungkin perlu fokus pada peningkatan kualitas pengajaran danpengembangan infrastruktur teknologi.

(AF) Apa yang harus ditingkatkan dari situasi kampus MAN saat ini, Bapak?

(MT) Yang pertama adalah peningkatan Infrastruktur, yaitu memperbaiki dan menambah fasilitas pendukung seperti laboratorium, perpustakaan, dan ruang kelas yang memadai untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih kondusif. Kedua, pengembangan SDM, yaitu melakukan pelatihan dan pengembangan profesional bagi guru dan staf untuk meningkatkan kualitas pengajaran dan manajemen sekolah. Yang ketiga, integrasi teknologi. Ini soal bagaimana mengintegrasikan teknologi dalam proses pembelajaran untuk mempersiapkan siswa dengan keterampilan yang relevan di era digital.

Keempat, program ekstrakurikuler. Ini lebih pada bagaimana cara mengembangkan program ekstrakurikuler yang beragam itu untuk mendukung pengembangan bakat dan minat siswa di luar akademik.

Lalu yang kelima adalah bagaimana meningkatkan kesejahteraan siswa seperti menyediakan layanan kesehatan dan konseling yang lebih baik untuk mendukung kesejahteraan mental dan fisik siswa. Jadi kesejahteraan itu jangan diartikan selalu dari segi materi (uang). | Halim El Bambi | AF | | All Rights Reserved 





Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)