MYHELB MEMBACA ZAMAN - BIREUEN | Meskipun hasil Pilpres 2024 belum mendapat kepastian siapa yang keluar sebagai Presiden terpilih, namun bursa calon Bupati Bireuen 2024 sudah mulai 'memanas' dibahas di forum-forum warung kopi, grup maupun medsos. Bahkan sebuah polling 'swadaya' yang beredar luas dari grup ke grup whatsapp maupun telegram, menempatkan nama Edi Obama sebagai salah satu kandidat Bupati Bireuen yang pertarungannya akan dimulai awal tahun 2024 ini. Polling yang baru saja beredar itu sudah menampatkan pengusaha swalayan 'Obama Market' dan 'Matang Swalayan' itu melesat ke no 2 dari dua goliat kandidat Bupati Bireuen lainya, yaitu Haji Ruslan M Daud (PKB) dan Mukhlis Takabeya (Golkar).
Belum ada kepastian, apakah mantan Bupati Bireuen ke 3 itu akan bertarung memperebutkan kembali posisi yang pernah ia jabat periode 2012–2017 atau nyaman saja menjabat sebagai anggota DPR RI yang baru saja terpilih di tahun 2024 setelah meraup suara terbanyak di Dapilnya. Desas-desus terdengar, ada yang mengatakan 'rugi' donk kalau pria dengan panggilan akrab HRD itu mau saja maju di level Bupati Bireuen. "Turun grade, donk !" tutur Aduen Ar, pengamat politik asal Pidie. "Sekelas HRD itu majunya kalau bisa ke provinsi, sebagai calon Aceh 1." timpal Sulthan Fajry Al-farasyi Zk, salah seorang mantan relawan Irwandi Yusuf yang kini sedang mengkaji-kaji calon mana mana yang akan ia pilih untuk plee meulisan. Persis seperti memilih pakaian bermerek, ia dalam posisi bingung. Nah, siapa pula yang 'berani' bersanding dengan HRD dalam pertarungan calon bupati Bireuen 2024 saat ini. Tentu saja sosok nomor dua dari hasil polling sementara itu datang dari seorang pengusaha muda tadi, nama bekennya dipanggil Edi Obama. Ya, Edi Obama selain dikenal sebagai pengusaha muda sukses 'asoe lhok Bireuen', ia juga dikenal sebagai politisi muda masa depan Bireun yang saat ini masih bernaung dibawah Partai Aceh. Dulunya Edi adalah Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Bireuen, yang sepak terjang aksi sosial-pilitis dan bisnisnya banyak dikenal bukan hanya di Bireuen, bahkan Aceh secara umum mengenal ia adalah pebisnis muda yang sukses terjun ke politik. Loyalisnya banyak berbasis di Bireuen. Beberapa sahabatnya berkisah bahwa, meskipun Edi pengusaha muda yang sukses di Bireuen, ia adalah sosok yang berjiwa sosial tinggi dan banyak membantu warga kurang mampu. Sangking banyak membantu itu pula, aktivitasnya di Bireuen ibarat seorang kepala daerah saja. Ia pun dicintai banyak warga karena sosial dan keramahan dan kekritisannya terhadap pembangunan kampung halamannya, Bireuen. Edi kerap menggelar berbagai kegiatan amal-sosial dan tak sungkan berbagi rezekinya dalam berbagai aksi humanisme darurat yang dialami warga. Misalnya saat kebakaran, banjir dengan menyalurkan banyak sembako kepada warga terdampak musibah. Secara personal, ketokohannya Edi Obama harus diakui 'meu-Aceh tulen'. Terngiang kembali pada masa Pilkada 2012 dan 2017 silam, ia cukup banyak berkorban harta dan benda meski belakangan ia dikhianati dan mengalami kekecewaan luar biasa. Namun hebatnya, semua kekecewaan itu ia hadapi dengan kesabaran tinggi, hingga ia kembali manata kekecewaan itu dengan optimisme bangkit dan berakhir sukses kembali. Buktinya, sebuah swalayan dari putra asli Bireuen berdiri tegak ditengah-tengah kota Matang. Itu bukti bahwa, Edi adalah pemuda yang tak kenal kamus menyerah. Jatuh bangun dalam dunia bisnis pun sudah ia alami. Yang disukai warga lagi, karakter Edi Obama itu tak hobi berjanji tapi kalau membantu ia tak pakai basa-basi. Tak sungkan menggelontorkan harta pribadinya bila untuk kemaslahatan ummat bahkan di PMI sekalipun, bukan rahasia lagi, kalau Edi kerap merogoh koceknya sendiri untuk 'menghidupkan' PMI yang sejatinya minim dana. Selama ia menjabat ketua PMI beberapa periode, PMI Bireuen pun ia poles menjadi begitu aktif dan hidup. Dalam hidupnya, Edi tak punya musuh. hal itu sesuai dengan karakternya yang kalem, sopan dan memuliakan siapa saja, tak kenal umur, mau anak-anak maupun orang tua, ia selalu menunjukkan sikap hormat dan memuliakan. Ia juga tak kenal rasa takut, sebab baginya, takut itu hanya kepada tuhan pencipta. Bila ada hater yang mencoba menyerang personalnya, sedang ia tak pernah menyerang siapa pun, maka disitulah keberanian ia mulau tampak kepermukaan. Pertama-tama ia coba hubungi orang tersebut. Bila masih gagal, maka ia tak sungkan menggeber mobil pribadinya mencari orang tersebut dimana pun berada. Buat dihantam? Ta, tidak. Melainkan untuk dihadapi secara face to face. Namun dari pengalaman yang saya lihat langsung, kebanyakan orang-orang yang memulai mencari masalah dengan dirinya, ujung-ujungnya dinasehati baik-baik dan berakhir dimaafkan. Pada akhirnya orang yang cari 'penyakit' itu berbalik menjadi pendukung dirinya. Edi adalah ciri khas lelaki sejati, bukan 'tem soh'. Karakter seperti ini, banyak disukai orang Aceh yang berjiwa tak kenal takut, mental pejuang. Pertanyaannya, apa mungkin PA--tempat ia bernaung saat ini--mau mengusungnya sebagai salah satu kandidat Bupati Bireuen 2024? Kalau pun tak diusung--karena PA sudah punya deal lain dengan salah satu kandidat saat ini-- lalu apa mungkin Edi Obama 'sign out' dari PA lalu maju melalui jalur independen? Semua itu akan terjawab paska Pilpres 2024. Atau dia bisa saja dipinang salah satu goliat Bireuen itu sebagai wakilnya? Semua dalam politik bisa terjadi. Yang pasti, nama Edi Saputra alias Edi Obama, yang cukup populer di Bireuen dan Aceh, punya 'modal' besar muncul sebagai calon pemimpin alternatif baru di Bireuen, dan ia punya kans kuat bertarung diantara 2 goliath. Kalau memang 1 goliat berwarna hijau itu masih ngiler untuk maju di level kabupaten, karena nuansa pertarungan disana bukan sekedar politis tapi juga 'gengsi' popularitas. | Halim El Bambi | Myhelb membaca Zaman