Bantah Nasrul Zaman, Fauzan Alia: Jadilah Pengamat yang Bertanggungjawab

Halim El Bambi
By -
0



MYHELB MEMBACA ZAMAN | Pemilu Pemilihan Calon Legislatif sudah usai ditunaikan dalam pesta rakyat yang digelar 14 Februari, atau minggu lalu. Ada yang sudah dipastikan lolos dan ada juga yang masih menunggu hasil rekap suara dari institusi Pemilu resmi negara, yakni Komisi Pemilihan Umum (KPU) atai KIP Aceh.

Proses rekapitulasi suara membutuhkan waktu lebih mengingat masih banyak suara yang masuk di beberapa Dapil belum final di rekap. Sehingga, Komisi Saksi NasDem Wilayah Aceh yang diwakili Fauzan Alia, Koordinator Tim Rekap Internal Partai Nasdem Aceh, mengajak seluruh masyarakat untuk bersabar menanti hasil rekapitulasi.

Fauzan Alia, yang dihubungi Myhelb membaca Zaman bahkan menghimbau kepada para pengamat politik di Aceh agar tidak sembrono mengeluarkan pernyataan yang menyesatkan rakyat dengan menyebut beberapa Ketua Partai Nasional di Aceh gugur dalam pertarungan politik baik ke DPRA maupun Senayan.

"Itu pernyataan yang terlalu dini dan cenderung tidak bertanggungjawab. Jadi pengamat itu jangan ngasal aja bicara. Masih ada proses rekap suara yang saat ini masih berlangsung dan butuh kesabaran lebih dulu untuk melihat hasilnya. Jadi jangan seenaknya bicara, masih ada mekanisme penghitungan yang belum final." tegas Fauzan Alia.

Menurut Fauzan Alia, proses rekapitulasi suara, termasuk untuk DPR RI masih berlangsung, dan data yang telah direkapitulasi malah baru mencapai 45 persen, masih ada 75 persen suara lagi untuk finalnya. 

"Jadi dengan jumlah rekapitulasi yang masih sebesar itu, sesungguhnya terlalu dini membuat kesimpulan definitif terkait siapa yang telah memperoleh kursi dan siapa yang gugur, sebagaimana yang disampaikan pengamat itu." sosor Fauzan Alia dengan mimik serius.

Bahkan dirinya kembali menegaskan agar pengamat itu perlu mengontrol lidah dari membuat pernyataan prematur terkait hasil pemilu yang belum final.

"Kalau jadi pengamat itu jadilah pengamat yang bertanggungjawab, mulut harus di kontrol dan jangan jadi pengamat yang mengacaukan suasana dengan cara mengeluarkan pernyataan kurang edukatif bahkan cenderung bikin rusuh suasana internal partai para pihak."  tegas Fauzan.

Hal yang sama dan momen yang sama juga diutarakan Teuku Syamsul Ali, Koordinator Daerah Pemilihan 2 (Pidie dan Pidie Jaya) DPW Partai NasDem Aceh, kepada Halim El Bambi.

Pria yang akrab dipanggil Ampon Sol memberi pesan kepada pengamat politik agar pengamat itu harus  mengedepankan akurasi dalam setiap analisisnya.

"Jangan mengeluarkan pernyataan over dosis dengan menyebut sejumlah ketua partai telah "berguguran" terlalu dini, tapi disi lain rekap suara masih belum final. Manuver pengamat macam ini jelas bisa kita katakan sebagai pengamat tidak bertanggungjawab dan bahkan kurang pro demokrasi luber." ujar Ampon Sol yang di Nasdem ikut membawahi Bidang Kehutanan, Agraria dan Tata Ruang.

Sebelumnya, salah seorang yang mengaku pengamat politik, Nasrul Zaman, disebuah media online berbasis Kota Banda Aceh mengeluarkan pernyataan gaduh dengan menyebut beberapa ketua parpol di Aceh gugur dalam pertarungan pemilihan calon legislatif.

Ia menyebut, ketua-ketua parpol yang gugur dan tidak mendapat kursi di parlemen itu diantaranya Fadhlullah (Ketua Gerindra Aceh, DPR RI Dapil 1), TM Nurlif (Golkar Aceh), Teuku Taufiqulhadi (Ketua Nasdem Aceh), Makhyaruddin Yusuf (Ketua PKS), Erli Hasyim (PBB), Jamai Suni (Partai Ummat), Amri Ali (PPP), Mawardi (PAN), Muslim (Demokrat).

Bahkan Nasrul menyimpulkan hampir semua ketua parpol di level Aceh itu gugur dalam pertarungan Pileg 2024.

“Pengamat profesional pasti bersikap akurat dan detil. Tapi kalau tidak akurat, asal-asalan, maka dapat dipastikan itu pengamat jadi-jadian yang baper cari popularitas." tutup Fauzan Alia.| MYHELB 



Tags:

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)