ABRASI PANTAI ULIM SEMAKIN PARAH. TOKOH PIJAY MINTA PERHATIAN SERIUS PEMERINTAH KERAHKAN BATU GUNUNG

Halim El Bambi
By -
0

MYHELB MEMBACA ZAMAN | Sudah memakan waktu nyaris 20 tahun, abrasi pantai Kecamatan Ulim, Kabupaten Pidie Jaya masih terus berlangsung dan hingga saat ini belum ada tanda-tanda dilakukannya penanganan secara konfrehensif dan sustainable.

Hal itu disampaikan Tgk H. A. Wahab Johan, atau biasa dikenal Bang Haji Robinson kepada Halim El Bambi dari Myhelb Membaca Zaman, disela-sela dirinya sibuk menjadi salah seorang Ketua Tim pemenangan Caleg di Dapil Pijay.

Dalam diskusi kecil dsebuah Cafee di Kota Banda Aceh, Minggu (17/12), pagi tadi, pria yang dikenal di Pidie Jaya itu sebagai tokoh masyarakat pemberdaya ekonomi rakyat menyampaikan keprihatinannya kepada Myhelb Membaca Zaman terkait abrasi menahun yang menggerus pantai kampung halamannya itu.

"Kondisi abrasi terkini pantai Kuala Ulim sudah pada level sangat mengancam eksistensi lingkungan hidup manusia. 8 desa dari kemukiman Ulim Baroh yang terdiri dari gampong Tijien Daboh, Tijien Husen, Geulanggang, Bueung, Grong-grong Capa, Siblah Chooh, dan gampong Tp Pukat serta Gampong Balek sudah warning digerus terus menerus oleh abrasi yang tensinya semakin ganas dari tahun ke tahun. Ratusan hektar tambak dan pemukiman penduduk daerah itu mulai hilang dihantam air laut." lapor Bang Haji Robinson.

"Ini sudah pada tahap abrasi besar-besaran adoe Halim. Beberapa rumah warga sudah banyak yang ambrol diterjang ombak pasang. Kita himbau kepada pemerintah atau negara yang menangani masalah lingkungan laut agar segera melakukan tindakan pencegahan dan segera berpikir dan bertindak nyata mengambil aksi pencegahan abrasi." pintanya.

Ia menyarankan, salah satu cara mengurangi tingkat abrasi adalah pertama-tama menabur batu-batu gunung disepanjang bibir pantai untuk memecah ombak seperti halnya yang dilakukan di pantai Ulee Lheue, Banda Aceh atau di kuala Kota Sigli (Depan Pendopo Bupati Pidie). Setelah bibir pantai ditambat batu gunung itu, selanjutnya bisa dilakukan penanaman magrove yang gunanya untuk mencegah abrasi.

"Abrasi di pantai Pidie jaya ini terjadi semakin massiv dan parah pasca bencana tsunami 2004 silam. Setelah itu, pantai ini seperti tak tersentuh pembangunan. Hingga saat ini sudah 2 kilometer lebih kawasan pemukiman warga dihantam ombak laut." terangnya pula prihatin.

Haji Robinson meminta pemerintah agar segera turun ke lapangan untuk melihat langsung kondisi abrasi. Ia juga berharap pemerintah bisa duduk dengan aparat gampong mencari solusi.

"Pembangunan batu gunung penahan ombak menjadi solusi utama, tak ada cara lain, batu ini solusinya. Kalau tidak dilakukan segera, kita khawatir asset gampong berupa bangunan, 30 lebih rumah warga, kebun, serta areal tambak dikahawtirkan akan punah disedot abrasi. Mirisnya, kondisi Kuala Ulim semakin dangkal dan sulit dilalui kapal ikan nelayan yang mencari nafkah. Ini perlu juga di keruk." tambah Haji Robinson lebih lanjut.

Menurut Bang Haji, masyarakat pernah berulang kali menyampaikan keluhannya saat digelar Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) baik di tingkat Kecamatan maupun di tingkat kabupaten. " Itu sudah berlangsung belasan kali musrenbang tapi abrasi jalan terus. Kita minta sekali lagi keseriusan pemerintah agar segera angkut batu-batu gunung untuk menahan abrasi ini. Cuma ini solusi preventifnya dulu." tutup Tgk Haji A Wahab. |
HELB | Myhelb Membaca Zaman 

Tags:

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)