Rasulullah SAW Tidak Pernah Berkata 'TIDAK' dalam Hidupnya

Halim El Bambi
By -
0

 


 

 

https://myhelb.blogspot.com/ Membaca Zaman | Allah SWT dengan segala limpahan Rahmat dan Kasih Sayang-NYA kepada Rasulullah SAW, sebagai manusia yang disempurnakan sebagai Rasul terakhir, sebagai kekasih-NYA (yang dirindukan Allah karena amal-amalannya). Telah dijamin dijilat api neraka, dalam arti telah punya tiket syurga, tetapi Rasulullah SAW tetap tidak kendor ibadahnya. Bahkan semakin takut kepada Allah SWT.

Akhlaqnya pun sangat mulia. Tidak pernah mengatakan 'tidak' atau menolak apabila ada orang meminta-minta, atau orang yang meminta bagian dari pakaianya untuk dipakai. Sedang beliau sangat membutuhkan barang itu untuk dipakai. Namun karena kebesaran hatinya, kedermawanannya, Nabi memberikan barang itu kepada orang tersebut tanpa rasa jengkel, gondok atau kesal bahkan marah.

Sahl bin Sa’ad radhiallahu ‘anhu meriwayatkan bagaimana sifat nabi yang tidak pernah dalam hidupnya mengeluarkan kata 'TIDAK' yang mengecewakan orang lain :

“Suatu ketika datang seorang wanita membawa sebuah burdah, lalu ia berkata, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku telah menenun kain burdah ini dengan tanganku agar engkau memakainya. Maka Nabi SAW mengambil kain burdah tersebut dalam kondisi memang membutuhkannya. Lalu Nabi SAW keluar menemui kami dengan menggunakan kain burdah tersebut sebagai sarung beliau. Tiba-tiba ada seorang lelaki –diantara kaum yang hadir- berkata, “Wahai Rasulullah, berikanlah sarung itu kepadaku untuk aku pakai!". Nabi berkata, “Iya“. Maka Nabi pun duduk di suatu tempat lalu kembali, lalu melipat kain burdah tersebut lalu ia kirimkan kepada orang yang meminta tadi. Maka orang-orang pun berkata kepadanya, “Bagus sikapmu…, engkau meminta kain tersebut kepada Nabi, padahal kau sudah tahu bahwa Nabi tidak pernah menolak orang yang meminta kepadanya?” Maka orang itu berkata, “Demi Allah, aku tidaklah meminta kain tersebut kecuali agar kain tersebut menjadi kain kafanku jika aku meninggal”. Sahl berkata, “Maka kain tersebut akhirnya menjadi kafan orang itu” (HR Al-Bukhari no 2093)

Dilain pihak, Jubair bin Muth’im radhiallahu ‘anhu pernah menceritakan :

"Tatkala beliau bersama Rasulullah SAW, dan ada sebagian sahabat yang datang dari Hunain, ada orang-orang Arab badui yang menempeli Nabi SAW mereka meminta-minta kepada Nabi SAW hingga akhirnya Nabi terpojok ke sebuah pohon Samuroh (yang berduri) hingga akhirnya selendang beliau tersangkut di duri pohon tersebut.

Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berdiri dan berkata,

“Berikan kepadaku selendangku, kalau seandainya aku memiliki unta sebanyak duri-duri ini maka aku akan membagikannya di antara kalian, kemudian kalian akan mendapatiku tidak pelit, tidak berdusta, dan tidak penakut” (HR Al-Bukhari no 3148).

Subhaanallah, Nabi dikerubungi orang-orang Arab badui yang meminta-minta harta ghonimah kepada Nabi, hingga akhirnya Nabi terpojok dan kain selendang tersangkut di pohon.

Tapi beliau sama sekali tidak marah, karena memang sama sekali tidak punya apa yang diminta.

Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu berkata dilain waktu:

“Tidaklah Rasulullah SAW diminta sesuatu –demi untuk masuk Islam- kecuali Rasulullah berikan. Maka datang seseorang (dalam riwayat yang lain : Orang ini meminta kepada Nabi SAW kambing sepenuh lembah diantara dua gunung). Maka Nabi memberikan kepadanya kambing sepenuh lembah, lalu ia pun kembali kepada kaumnya dan berkata, “Wahai kaumku, masuklah kalian ke dalam Islam, sesungguhnya Muhammad memberi pemberian tanpa takut kemiskinan sama sekali” (HR Muslim no 2312).

Kalau nabi SAW saat itu mengatakan 'TIDAK', dipastikan kaum itu tidak akan masuk Islam.

Semoga pejabat-pejabat negeri yang kaya, dipenghujung ramadhan ini, saat menyambut idul fitri, patutlah meniru akhlaq Nabi SAW yang tidak pernah mengeluarkan kata 'TIDAK' apabila ada warga miskin, fakir miskin atau konstituennya meminta sekedar uang THR janganlah kabur atau menutup HP sampai lebaran habis.

Mustahil pejabat tinggi, orang-orang yang punya kuasa, jabatan tinggi, gaji mentereng di perusahaan tidak punya sekedar uang untuk dicicipi warga miskin buat beli daging meugang. | Halim El Bambi Membaca Zaman | Dr Hj Rizayati SH MM Did You Know

Artikel ini sudah dimuat di https://myhelb.blogspot.com/

Tags:

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)