Cekdo Sedih Kenang Masa Kecilnya yang Serba Susah
- Ia menangis karena ayahnya tak melihatnya kini menjadi pemain tersukses di dunia
Cristiano Ronaldo: "Jujur saya pribadi tidak pernah menyangka dapat hidup seperti sekarang ini. Sungguh! Saya masih ingat betul masa kecil saya dahulu, serba tidak ada, serba kekurangan. Bahkan dulu saya pernah gagal masuk tes seleksi hanya karena tidak memiliki sepatu bola. Keluarga saya terlalu miskin untuk membelinya, bahkan yang bekas sekalipun. Ayah sayapun mengatakan bahwa saya lebih mengubur impian saya tersebut, bukan karena tidak mendukung saya, tetapi karena beliau tidak ingin melihat saya bersedih karena meratapi keadaan. Karena itu saya melampiaskannya dengan bermain sepakbola jalanan bersama rekan-rekan saya di Madeira (Portugal)."
"Sampai pada akhirnya, saya telah berhasil membeli sepatu bola (meski) bekas hasil dari keringat saya sebagai buruh pabrik. Di usia saya yang masih belasan tahun. Beruntung saya akhirnya diterima di akademi Sporting CP, meski jaraknya jauh dari rumah. Mungkin saya menjadi satu-satunya murid akademi yang berjalanan kaki, menempuh jarak beberapa kilometer. Di hari pertama, saya telat 30 menit dan akhirnya dimarahi, mereka bilang saya tidak akan bisa menjadi seorang pesepakbola profesional."
"Saya tahu betul itu memang sepenuhnya adalah salah saya, saya yang telat dan itu cambukan keras bagi saya. Keesokan harinya saya berangkat 2 jam lebih awal, agar memiliki waktu 30-60 menit untuk beristirahat terlebih dahulu. Namun masalah tidak usai sampai disitu, kali ini soal makanan. Terkadang ibu saya tidak memiliki uang memberikan saya bekal. Hingga pada akhirnya saya sampai harus mengemis, saya meminta-minta burger sisa di toko burger ditengah perjalanan pulang. Saya seperti tidak tahu diri karena setiap pulang berlatih, saya selalu meminta lagi. Beruntung ibu penjaga kedai burger itu sangat baik hingga selalu memberi burger sisa, bahkan sampai 2 buah."
"Hari demi hari saya lewati dengan penuh kebahagiaan. Hingga akhirnya berada dititik ini dengan segala rintangan yang ada. Saya memiliki segalanya, kecuali jiwa ayah saya. Saya selalu bersedih setiap malam kala mengingatnya, saya bersedih karena ia tidak melihat saya di titik ini dan beliau tidak turut merasakan kebahagiaan ini. Ia tidak melihat saya telah bermain untuk Sporting CP, Manchester United, Real Madrid dan Juventus. Namun lebih dari itu, ini adalah kisah saya." | dbs | FMH