Ba Plueng Panggang

Halim El Bambi
By -
0

 

Myhelb | Entah darimana pertama sekali istilah 'ba plung panggang', menjadi sebuah idiom baru. Ketika berkumpul beberapa teman dalam sebuah warung kopi, dan datang seseorang yang kurang disenangi dalam pertemuan itu, salah seorang nyeletuk, "nyan awak tukang ba plueng panggang." Bisiknya pelan.

Selidik sana, selidik sini, rupanya 'ba plung panggang' merujuk pada orang yang memiliki watak licik, mengunting dalam lipatan dan gemar mengambil kesempatan dalam kesempitan. Lebih jauh lagi, orang yang seenaknya mencuri keuntungan ketika situasi sudah menguntungkan, tanpa sebelumnya melakukan kerja keras dan terlibat dalam perjuangan, misalnya saat mengantar pasangan Irwandi-Nova menjadi No 1 dan 2 Aceh.

Lihat saja, ketika ada prosesi memanggang ikan. Orang-orang begitu banyak datang dan meramaikan, tapi hanya sedikit yang mau bekerja menyiang ikan, lalu membersihkannya dan memanggangnya dengan telaten.

Malah yang banyak cuma berdiri, cakap-sana  capak-sini, ngalor-ngidul atau pehtem. Sementara itu, ketika ikan sudah matang, barulah ramai-rama orang datang dan mengerubunginya. Yang lebih parah lagi ada pula yang berani menggondol panggangan beserta ikannya lalu melarikannya untuk dimakan sendiri. Akhirnya yang rajin bekerja cuma dapat tulang doank. Merujuk situasi itu pula, maka lahirlah istilah 'awak ba plung panggang'.

Dalam dunia politik, awak 'ba plung panggang' sudah bukan penyakit baru. Memang sudah menjadi 'musiman' dikala sikon yang menguntungkan cepat-cepat ia tangkap untuk kepentingan dirinya saja. Sementara orang lain yang sudah bekerja mati-matian korban harta benda dan bahkan nyawa malah kena tendang dan prank, jangankan asoe, serpihan tulang saja sulit didapat. Pantas saja, awak ba plung panggang paling dibenci oleh kalangan pekerja keras. Karena mereka itu memang mengidap penyakit mental kronis, berpadu padan dengan sifat menjilat dan pengkhianat!

Untuk saat ini, penguasa Aceh hasil 'durian runtuh' pun sudah bisa dianggap 'tukang ba plung panggang'. Setelah Irwandi terdepak dari kursi raja,--korban settingan kelas tinggi--, lalu tampuk itu ia kuasai bersama antek-anteknya. Ikan dan panggang sudah mereka kuasai, para relawan pun cukup sulit saat ingin mencicip sekerat ikan yang sebetulnya sudah siap makan itu. Nova menggondol sendiri panggang tanpa pernah ingin berbagi dengan relawan. Saat dikejar sampai ke pendopo pun, ia hanya melihat para pengejar dari dalam mobil, sambil tetap bawa 'ikan panggang'.  | Halim El Bambi | Timses Irwandi - Nova Bidang Aksi Sosial, Publikasi & Pencitraan, yang nganggur dan tidak bisa berbuat banyak lagi membantu kaum dhuafa setelah pembangunan rumah dhuafa secara swadaya yang digagas oleh Irwandi Yusuf lalu dicoret Pemerintah Aceh dibawah Nova Iriansyah saat berkuasa. [Halim El Bambi]

Tags:

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)