Lukman, Pemuda Inspiratif dari Pidie
- Inisiator Lhok Kajhu English Center
MYHELB - Edi Saputra NEWS | Perawakannya sedang. Ia lelaki yang sederhana dan tak banyak neko-neko.Cenderung pendiam tetapi bila diajak bicara masalah politik, lebih-lebih lagi bab sosial, ia bisa cakap berjam-jam. Ia sangat peduli masalah sosial kemasyarakatan dan terutama pendidikan.
Banyak ide-ide cemerlang muncul darinya. Misalnya ide menggelar kegiatan belajar mengajar bahasa Inggris bagi anak-anak yatim piatu dan fakir miskin di kampungnya, Lhok Kajhu, Kecamatan Indrajaya, Pidie. Ia menyebut belajar-mengajar bahasa Inggris itu dengan 'Lhok Kajhu English Center' (LEC).
Setiap akhir pekan, dihalaman rumahnya ia biasa menggelar terpal yang biasa untuk menjemur padi buat menggelar mengajar bahasa Inggris secara sukarela kepada anak-anak fakir miskin dan yatim-piatu.
Murid-muridnya ia ajak dari lingkungan Gampong Lhok Kajhu. Tidak sebatas anak yatim dan fakir miskin, Lukman juga mengajak tanpa paksaan siapa saja yang mau belajar dan semuanya gratis. Selalu terbuka peluangnya.
Awalnya, semua biaya proses belajar mengajar LEC ia rogoh dari koceknya sendiri, misalnya buat beli kapur tulis, air mineral gelas sampai kue ringan yang dibagi sama rata. Namun, setelah kegiatanya pertama sekali diekspose oleh facebook Milah Yabmob (halim El Bambi) pada medio 2017 silam, LEC yang diinisiasi Lukman menjadi viral di media sosial. Sumbangan datang dari berbagai penjuru, baik dari dermawan yang menyebut dirinya 'Hamba Allah' sampai berbagai institusi dan person di Aceh ikut menyumbang. Sumbangan langsung ia terima dan dipergunakan secara transparan untuk kegiatan sosial LEC. Sebagai bentuk tanggungjawabnya, Lukman tak sungkan mengupdate semua uang masuk dan keluar. Mungkin sebagai bentuk tanggungjawab moralitasnya dari sumbangan yang datang secara sukarela pula.
Lukman, sarjana pendidikan ini adalah sosok pemuda sederhana yang memiliki cita-cita mulia. Ia tak hanya sibuk sebagai tenaga kontrak di Dinas Sosial Kabupaten Pidie, Lukman juga terlibat dalam berbagai aktivitas aksi sosial. Misalnya ia menjadi relawan Inisiator 1 Juta Kamera untuk Dhuafa yang diinisiasi oleh Halim El Bambi atau biasa dikenal Milah Yabmob dalam kaitannya membangun rumah dhuafa secara swadaya yang dananya digalang dari berbagai pihak. Termasuk sumbangan utama dari Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf dan istrinya Darwati A Gani. Itu berlangsung sejak medio 2017 - 2018.
Setelah Irwandi tidak lagi menjabat karena tersandung masalah hukum & politik tingkat tinggi itu, program mulia yang digagas Milah Yabmob dan mendapat sokongan dari Irwandi Yusuf dan istrinya langsung mangkrak. Pembangunan rumah dhuafa secara swadaya yang dilakukan oleh relawan Irwandi - Nova pun menjadi macet oleh berbagai faktor, termasuk kebijakan pemerintah paska ditinggalkan Irwandi Yusuf. Relawan pun kalang-kabut dan Milah Yabmob yang termasuk salah seorang konseptor 'Aceh Hebat' langsung terpental dari lingkaran kekuasaan. Padahal ia termasuk yang berjasa mencitrakan pasangan Irwandi - Nova sebelum Pilkada. Ia termasuk intens berkomunikasi baik dengan Irwandi Yusuf sendiri maupun Nova Iriansyah. Namun semua itu hanya tinggal kenangan belaka.
Salah satu rumah yang telah dibangun dari sumbangan Irwandi Yusuf melalui Milah Yabmob masa itu adalah buah dari hasil survey Lukman sendiri yang kebetulan berada di Gampong Lhok Kajhu. Kini rumah Munir, yatim piatu sebatangkara itu telah selesai dibangun pada tahun 2017, persis beberapa hari paska pelantikan Irwandi Yusuf menjadi orang no 1 di Aceh. Sekarang rumah itu sudah 3 tahun diduduki Munir yang notebene anak didiknya Lukman di LEC.
Lukman termasuk pria yang cepat tersentuh. Saat membawa Tim Bedah Rumah Milah Yabmob ke rumah Munir, ia menangis sambil memberikan berbagai informasi terkait kondisi Munir. "Hatinya cepat terenyuh. Ia pria yang sangat ikhlas berbuat dan berbakti bagi kepentingan bangsa." kenang Milah Yabmob tentang sosok Lukman.
Halaman rumah disulap menjadi 'ruang belajar'
Halaman rumah Lukman disulap menjadi area belajar out-door | foto dok pribadi
Lukman adalah Inisiator atau pendiri Lhok Kajhu English Centre, sebuah Yayasan yang ia dedikasikan untuk memberi pendidikan secara gratis kepada anak-anak gampong, baik yang mampu lebih-lebh lagi bagi anak miskin putus sekolah.
ia mengajak beberapa koleganya yang pintar berbahasa Inggris untuk menjadi mentor bagi anak-anak gampong.
Berbagai pendidikan bahasa Inggris ia ajarkan kepada anak-anak gampong yang tampak ceria selama proses belajar diruang terbuka.
Halaman rumah Lukman disulap menjadi arena bermain dan belajar. Apalagi pada saat bulan ramadhan saat ini, tensi belajar out-door kursus bahasa Inggris dan agama semakin ia godok dengan tensi maksimal.
Tak kurang 50 lebih anak-anak kurang mampu dari gampong setempat telah mengecap belajar di Lhok Kajhu English Centre miliknya.
Kegiatan belajar dilakukan setiap hari minggu, bahkan selama Ramadhan pun belajar rutin digelar. Tiap kelas dijadwal tiga kali pertemuan dalam seminggu hingga penghujung Ramadan, bila bulan puasa tiba.
Tujuh orang guru ia ajak untuk memberi pendidikan bagi anak anak tingkat sekolah dasar (SD), menengah pertama (SMP) dan menengah atas (SMA).
“Inisiatif saya ini hanya sederhana saja. Semua kita lakukan untuk memberikan quality time kepada anak-anak selama bulan ramadhan. Selain mendapat ilmu dunia mereka juga dapat ilmu akhirat selama proses belajar ini,” katanya bangga kepada Halim El Bambi myhelb News.
Lukman adalah alumni bahasa Inggris Universitas Muhammadiyah Banda Aceh. Cita-cita Lukman dalam hidup ini hanya satu; ia ingin kehadirannya didunia bermamfaat bagi orang lain.
Karena dedikasinya tanpa pamrih ini, Lukman diganjar Piagam oleh KNP Pidie sebagai 'Pemuda Inspiratif' (The Youth Inspiring) karena aktivitasnya membangun Pidie melalui pendidikan. Ia juga mendapat apresiasi dari Wakil Bupati Pidie Fadhlullah atas kegiatanya di LEC. | ES |