Hyena Bukan Anjing, Tapi Predator Buas yang Licik & Pengecut
Oleh: Halim El Bambi
Ditemukan fakta bahwa hyena adalah jenis hewan carnivora asli Afrika, Arab, Asia dan subbenua India, anggota dari famili Hyaenidae. Pada famili tersebut terdapat empat spesies, yaitu Crocuta (dubuk), Hyaena, Parahyaena dan Proteles.
Sekilas hyena memang terlihat mirip dengan anjing. Karena memiliki daun telinga yang runcing dan bentuk moncong yang panjang. Seperti juga anjing, hyena tidak pandai dalam urusan memanjat pohon dan keduanya sama sama lebih mengandalkan gigitan daripada cakaran. Sama halnya dengan kucing hyena memiliki kebiasaan menandai wilayahnya dengan bau urine dan tinja yang ia keluarkan.
Faktanya masih banyak orang yang beranggapan bahwa hyena adalah salah satu dari jenis anjing. Ternyata itu keliru dan salah besar, sebab secara biologis hyena lebih terkait erat dengan jaguar, cerpelai, dan luwak.
Dan berdasarkan analisa gen, hyena lebih dekat kekerabatannya dengan kucing (felish). sehingga dalam tangga klasifikasi ilmiah hyena dimasukan dalam subordo feliformia yang mencakup jenis kucing-kucingan.
Hyena kerap diidentikan dengan hewan yang licik sekaligus pengecut. Gambaran tersebut juga dimunculkan dalam sebuah film terkenal berjudul "The Lion King". Pandangan tersebut tidak lepas dari fakta bahwa makanan hyena umumnya berupa hewan-hewan kecil seperti tikus dan bangkai hewan besar yang sudah dibunuh oleh predator lainnya.
Bahkan dalam beberapa moment perebutan bangkai makanan hyena memang terlihat seperti pecundang yang beraninya keroyokan. Dengan gerakan khasnya yaitu maju mundur lalu berputar kemudian lari. Selalu begitu gayanya.
Selain bangkai hewan besar dan hewan kecil yang sudah mati. Hyena juga ternyata bisa loh menaklukan hewan besar yang masih hidup. Sebut saja misalnya zebra, jerapah atau wildeebest. Dan hanya jenis hyena tutul yang bisa melakukannya, karena hyena jenis ini selalu berburu secara berkelompok dan memiliki fisik yang kuat.
Di Afrika hyena tutul ini termasuk hewan predator dengan ukuran tubuh terbesar kedua setelah singa. Hyena tutul adalah pemakan yang cepat dan sanggup menghabiskan seekor zebra hanya dalam waktu 15 menit saja.
Selain itu, Hyena dianggap sebagai hewan dengan gelar "pemulung". Sebab sebagai predator dan hewan buas hyena ternyata lebih banyak memakan daging bangkai bekas hewan lainnya. Dibanding hasil buruannya sendiri.
Dalam kasus hyena tutul, anggota kelompok bisa mencapai sekitar 80 ekor. Mereka menandai wilayah mereka dan akan mengusir setiap penyusup. Berbeda dengan hewan lain yang hidup dalam kelompok, hyena sering berkelahi di antara mereka sendiri.
Rata-rata, hyena tutul bisa hidup selama 20 – 25 tahun di alam liar. Namun dalam penangkaran, umurnya bisa mencapai 40 tahun. Yang penting selalu makan enak, hidup nyaman dari penderitaan dan kerja keras pihak lain, maka Hyena bisa hidup nyaman.
Hal lain yang paling menyebalkan dari hewan ini adalah cara mereka mengeluarkan suara yang mirip tawa terkekeh. Suara itu sering mereka keluarkan apabila sudah berhasil merampas bangkai atau mangsa predator lain yang sudah susah payah diuber. Sehingga kadang-kadang karena merasa di 'tertawakan', singa kerap murka dan mengejar hingga membunuh Hyena, sang pengecut yang suka merampas. | Halim El Bambi
Baik Singa maupun Hyena, kedua predator beda kelas ini sudah saling menjadi musuh bebuyutan dialam liar Afrika. Meskipun nasib Hyena lebih banyak dihajar singa, namun karena Hyena suka main keroyokan, kadang-kadang singa yang lemah atau sedang sakit pun ikut diserang Hyena lapar, hingga mereka mencabik-cabik singa apes, yang kebetulan kalah jumlah.