Dekan Pertanian Umuslim Bireuen: Jangan Anggap Remeh Jurusan Pertanian, Jepang maju karena teknologi dan pertaniannya

Halim El Bambi
By -
0

 

MYHELB - LOOKAGE | Masih adanya anggapan kuliah di jurusan Pertanian sebagai pilihan 'rendahan' adalah anggapan yang sangat keliru sekali.

Hal itu disampaikan Dekan Fakultas Pertanian Universitas Almuslim (Umuslim) Birueun, Elfiana SP Msi kepada Halim El Bambi dari Lookage Membaca Zaman, di kampus Umuslim, Sabtu (12/6).

Menurut kandidat doktoral Fakultas Ekonomi Unsyiah, masih adanya anggapan kalau kuliah di jurusan pertanian sebagai pilihan kesekian dari jurusan lain adalah sebuah kesalahan fatal yang harus diluruskan.

Elfiana melanjutkan, adanya pemahaman sesat itu dikarenakan pemikiran sebagian pemuda zaman sekarang sudah terdistorsi dengan ninabobo gaji besar di perusahaan-perusahaan atau kantoran saja. Mereka tidak mau mengalihkan perhatian kepada lahan-lahan kosong yang cukup banyak terdapat di sepanjang mata memandang, khususnya di Bireuen.

"Banyak pemuda sekarang menganggap remeh jurusan pertanian padahal bukti-bukti nyata banyak pengusaha sukses berangkat dari berprofesi sebagai petani, peternak  lalu menjadi milyarder setelah menggeluti pekerjaan menggarap tanah atau memelihara ternak." terang Elfiana.

Alumni IPB 2012 ini menjelaskan lebih jauh dengan mencontohkan Jepang yang dikenal dunia tidak hanya sebagai negeri penghasil mobil dan mesin-mesin berteknologi tinggi, namun Jepang juga maju dibidang pertaniannya.  

"Pertanian di Jepang sudah sangat unggul. Mereka sejajar dengan Amerika dalam hal pertanian. Itu karena sistem pendidikan dunia pertanian yang dibangun pemerintahnya dan swasta sangat unggul. Pemerintah Jepang menerapkan empat pilar pembangunan pertanian dimana salah satunya adalah Farm Size Expansion. Kebijakan ini bertujuan agar kepemilikan lahan pertanian semakin bertambah dari empat hektare menjadi 15-20 hektare untuk setiap keluarga petani. Bahkan pertanian urban di Jepang telah mengambil porsi sebagai pemasok utama produk pertanian dengan kualitas eksport. Visi Jepang dibidang bidang pertanian mesti kita tiru." ulas Elfiana.

Ibu satu anak ini menyesalkan bila masih ada pemahaman-pemahaman salah yang beredar dimasyarakat terhadap jurusan Pertanian yang masih dianggap remeh.

"Itu juga karena budaya kita yang suka menghabiskan waktu di warung kopi telah menyebabkan dunia bertani dan beternak tidak tersentuh. Pemuda maunya yang instan diera digital sekarang. padahal banyak pula lulusan pertanian/peternakan yang sukses dibidang ini dengan menerapkan sistem bertani/beternak secara digital. Mereka disebut sebagai petani/peternak milenial. Contoh sukses petani milenial sudah banyak sekali dan mereka memiliki penghasilan diatas rerata gaji seorang PNS bahkan banyak mereka kini menjelma sebagai milyar." tambah Elfiana pula.

Diakhir bincang-bincang dengan Dekan Fakultas Pertanian Umuslim yang ramah ini, Elfiana menghimbau kepada lulusan sekolah menengah atas agar tidak sungkan datang ke kampus Umuslim dan mendaftarkan diri ke fakultas Pertanian.

"Lahan di Aceh cukup banyak yang tak tergarap. Berhektar-hektar lahan itu menjadi lahan tidur yang ditumbuhi semak belukar. padahal lahan-lahan itu adalah ladang uang bagi pemuda jaman sekarang. Mari garap lahan-lahan tidur agar dunia pertanian bangsa ini menjadi maju seperti Jepang dan Amerika. sayang sekali padahal negeri ini dikenal sebagai negara agraris tapi lahanya kebanyakan terbengkalai dengan sukses. Penggarapnya lebih banyak di warung kopi." tutup Elfiana.| helb |

Tags:

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)